Peranan Fisioterapi Pada Lansia Dan Kedudukan Fisioterapi Dalam Tim Inderdisiplin
Menua merupakan proses fisologis dengan berbagai perubahan fungsi organ tubuh dan bukan suatu penyakit. Adapun gangguan yang menyebabkan penderita harus berbaring lama sedapat mungkin dihindarkan.
Proses penuaan merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan adanya kemunduran baik sel maupun organ sejalan dengan waktu.
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan social (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, pasal 19)
Dimana Peran Fisioterapi dalam Tim Interdisiplin
Fisioterapi dalam hal ini lebih berperan untuk mengatasi problem yang berhubungan dengan gangguan gerak fungsional, aktivitas sehari-sehari, aktivitas perawatan diri, dan adaptasi dengan lingkungan aktivitas sosial.
Peran Umum Fisioterapi pada Lansia
Perubahan fisiologik pada usia lanjut, mengakibatkan kemunduran fungsi alat tubuh, yang bermuara pada menurunnya kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Penurunan kondisi yang berhubungan dengan fisioterapi antara lain pada :
- Otot muscular : terjadi penurunan kekuatan, daya tahan dan tonus
- Neural : Reflex menurun dan koordinasi
- Skeletal : Tulang menjadi keropos (Osteoporosis)
- Articular : Diskus menurun elastsitasnya, joint space menyempit, terjadi limitasi gerak dan kalsifikasi sendi
- Postur : Hiper kiposis atau hiper lordosis
Contoh :
- Persepsi : Menurunnya perasaan sendi, streognosis atau proprioseptif
- Kognitif : fungsi intelektual, konsentrasi menurun
- Kardiovaskular : menurunnya kekuatan dan volume myocardium curah stroke volume dan denyut jantung elastisitas + pengapuran pembuluh darah.
- Respiratori : Volume paru TV menurun, RV meningkat, otot-otot inspiratori dan ekspiratori menurun kekuatannya, fungsi respirasi menurun
Fisioterapi pada lansia dapat berperan dalam :
- Memperlambat proses penuaan
- Mempertahankan kualitas hidup
- Mengembangkan kualitas hidup sesuai dengan keadaan dan kemampuan fungsionalnya,
- Mempertahankannya produktivitasnya.
Upaya yang Dilakukan : Lingkup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
KEDUDUKAN FISIOTERAPI DALAM TIM INTERDISIPLIN
Menurut WHO, assesment pada lansia harus mampu mengungkap 3 hal berikut :
- Disease/impairment: yaitu ada tidaknya kelainan atau penyakit yang diderita.
- Disabilities atau kecacatan: yaitu hambatan anatomis/fungsional objektif akibat penyakit yang diderita
- Handicap atau hambatan: yaitu hambatan subjektif yang dirasakan lansia untuk melakukan aktivitas sosial sehari-hari.
Oleh karena cakupan pemecahan masalah meliputi bidang yang sangat luas, diperlukan satu tim interdisiplin yang terdiri dari dokter, perawat , fisioterapi, okupasi terapis, terapi wicara, prostetik dan ortetik. Mereka dibantu oleh pekerja sosial medik, ahli gizi, ahli farmasi, psikolog, dan administrator.
PROGRAM FISIOTERAPI
Dalam penanganan terapi latihan untuk lansia dimulai dari aktivitas fisik yang paling ringan kemudian bertahap hingga maksimal yang bisa dicapai oleh individu tersebut, misalnya :
a. Aktivitas di tepat tidur
- Positioning, alih baring, latihan pasif&aktif lingkup gerak sendi
b. Mobilisasi
- Latihan bangun sendiri, duduk, transfer dari tempat tidur ke kursi, berdiri, jalan
- Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari : mandi, makan, berpakaian, dll
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PADA LANSIA
- Latihan untuk mencegah osteoporosis
- Latihan fisik untuk menjaga kebugaran jasmani
- Latihan fisik untuk menjaga mobilitas dan postur
- Teknik mengangkat dan mengangkut
- Teknik perlindungan sendi
- Teknik konservasi energi
- Teknik peningkatan kekuatan otot
- Teknik untuk memperbaiki koordinasi
- Aksesibilitas bagi lansia
- Aktivitas seksual pada lansia
Peran Fisioterapi Untuk Mobilisasi Dini Pada Pasien Rawat Inap » RSUD Sawahlunto, Selasa, 6 Jun 2023
[…] Baca juga: Peranan Fisioterapi Pada Lansia Dan Kedudukan Fisioterapi Dalam Tim Inderdisiplin […]