Penyebab kolesterol tinggi sering kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya adalah makan makanan berlemak tinggi. Namun, beberapa kondisi kesehatan juga bisa membuat kolesterol naik.
Seiring usia, kolesterol tinggi jadi salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Bahkan, tak hanya orang tua, orang muda pun berisiko. Jika didiamkan, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan. Untuk mencegahnya, Anda perlu tahu apa saja penyebab kolesterol tinggi.
Apa saja penyebab kolesterol tinggi?
Kolesterol tinggi terjadi ketika jumlahnya dalam darah melebihi normal. Kondisi ini bisa menyebabkan penumpukan di dinding pembuluh darah. Akibatnya, Anda berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke.
Anda mungkin sering mendengar bahwa salah satu penyebab kadar kolesterol naik adalah makanan. Memang benar, tapi ada juga beragam faktor lain yang bisa membuat Anda kena kolesterol tinggi.
Berikut ini adalah beberapa penyebab kolesterol.
1. Sering makan makanan berlemak
Makanan adalah salah satu penyebab utama kadar kolesterol dalam darah meningkat. Makanan penyebab kolesterol biasanya mengandung lemak jenuh atau lemak trans yang tinggi.
Kedua jenis lemak jahat tersebut bisa ditemukan di daging berlemak, produk susu tinggi lemak, hingga makanan kemasan atau olahan.
Mengutip dari British Heart Foundation, terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung lemak jahat membuat tubuh menyimpannya dalam bentuk cadangan lemak pula. Cadangan lemak ini bisa tersimpan di berbagai bagian tubuh, seperti perut, atau bahkan menumpuk kemudian mempersempit pembuluh darah.
Itu sebabnya, hindarilah makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Namun, karena tubuh tetap membutuhkan lemak, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh, seperti alpukat, minyak ikan, atau minyak zaitun.
Malah, kurang makan makanan mengandung lemak baik justru juga dapat menyebabkan kolesterol jahat Anda meningkat.
2. Malas gerak atau olahraga
Mager, alias malas gerak, juga jadi salah satu penyebab kolesterol dalam darah tinggi.
Tubuh punya dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik (HDL) dan jahat (LDL). Jumlah keduanya harus seimbang untuk menghasilkan kadar normal kolesterol.
Saat jarang berolahraga atau malas gerak, enzim yang seharusnya memecah kolesterol jahat menjadi kolesterol baik (HDL) turun hingga 95 persen. Akibatnya, kolesterol jahat di dalam tubuh jadi lebih tinggi.
Berolahraga, atau tetap aktif dapat membantu meningkatkan kadar HDL di dalam tubuh. Tak perlu terlalu berat, mulailah dengan berjalan kaki selama 5 menit setelah duduk selama 1 jam.
Biasakan pula untuk luangkan waktu berolahraga 30 menit setiap harinya.
3. Obesitas
Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh obesitas. Ini tentu tidak lepas dari kebiasaan yang meningkatkan risiko obesitas, seperti pola makan tidak sehat dan jarang berolahraga.
Orang yang memiliki indeks massa tubuh di atas 30 berisiko lebih tinggi memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Untuk mencegah munculnya komplikasi akibat kolesterol tinggi, cobalah untuk menurunkan berat badan Anda sekitar 5-10%.
Akan lebih baik lagi, jika Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk membantu Anda.
4. Pertambahan usia
Siapa pun bisa punya kolesterol yang tinggi. Namun, umumnya dan pada mulanya, orang tua adalah kelompok yang paling berisiko.
Pertambahan usia menjadi salah satu penyebab Anda punya kolesterol yang tinggi, selain makanan. Seiring bertambahnya usia organ hati Anda akan berkurang kemampuannya untuk menyingkirkan kolesterol jahat (LDL).
Penelitian dalam jurnal Age and Diseases juga menyebutkan, risikonya naiknya kadar kolesterol semakin meningkat karena masalah lingkungan, genetik, dan penyakit komorbid yang mungkin dimiliki.
5. Kebiasaan merokok
Dampak buruk merokok sebenarnya sudah banyak diamini. Tak terkecuali dalam meningkatkan kadar kolesterol darah. Dalam rokok, terdapat banyak bahan kimia yang ikut mengalir dalam darah.Senyawa kimia itu dapat membuat kolesterol jahat menjadi lebih lengket. Akibatnya, lemak ini dapat lebih mudah menempel di dinding pembuluh darah. Lama-kelamaan, tumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah ini bisa menutup, alias menyumbat aliran darah. Terjadilah stroke.Tak hanya itu, merokok juga bisa menurunkan kadar HDL (kolesterol baik). Padahal, HDL ini berfungsi untuk membawa kembali kolesterol jahat di dinding arteri ke liver.
6. Minum alkohol terlalu banyak
Konsumsi alkohol terlalu banyak berisiko menyebabkan kerusakan hati. Ini karena alkohol diproses di dalam hati. Jadi, kerjanya akan lebih berat jika Anda mengonsumsi alkohol.Organ yang sama pula memproduksi kolesterol. Sebuah studi menyebutkan bahwa seorang yang minum alkohol sekitar 4,5 gelas per hari mempunyai kadar kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
7. Stres berkepanjangan
Stres berkepanjangan juga jadi salah satu penyebab kolesterol tinggi selain makanan. Ini karena hormon stres yang keluar, yakni kortisol dan adrenalin, menyebabkan kenaikan kadar gula darah dan peradangan.Lama-kelamaan, kondisi tingginya gula darah dan peradangan menyebabkan hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol dan trigliserida.
8. Memiliki penyakit tertentu
Salah satu penyebab kolesterol adalah penyakit atau kondisi kesehatan yang sudah dimiliki. Kondisi ini disebut dengan penyakit komorbid.
Ada beberapa penyakit komorbid yang bisa menyebabkan kadar kolesterol melonjak, antara lain:
- Penyakit ginjal kronis
- Gangguan liver
- Diabetes
- HIV/AIDS
- Penyakit tiroid
- Lupus
9. Obat-obatan tertentu
Bukan hanya kondisi kesehatan, beberapa obat yang diberikan dokter bisa saja membuat kadar kolesterol Anda naik tanpa diduga.
Beberapa obat yang mungkin jadi penyebab kolesterol tinggi, seperti pil KB tertentu, kortikosteroid, antivirus, dan antikonvulsan. Beberapa obat darah tinggi, seperti diuretik juga bisa.
Apabila hal ini terjadi, pastikan Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan. Nantinya, dokter akan membantu Anda untuk mencari alternatif obat atau menyesuaikan dosisnya.
10. Kehamilan
Anda mungkin tidak menduga bahwa kehamilan juga bisa berisiko membuat kadar kolesterol naik.
Selama kehamilan, kolesterol juga membantu pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga, Anda mungkin mendapati kadar kolesterol akan meningkat hingga 50%.
Umumnya, kondisi ini hanya berlangsung sementara serta tidak membahayakan bagi ibu dan bayi. Beberapa bulan setelah melahirkan, kadar kolesterol Anda akan kembali normal.
Namun, jika Anda memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum kehamilan, sampaikan pada dokter Anda untuk pengawasan ekstra.
11. Genetik
Faktor genetik atau keturunan juga bisa jadi penyebab kolesterol. Kondisi ini terjadi karena adanya mutasi genetik yang diturunkan dari salah satu anggota keluarga. Familial Hypercholesterolemia (FH) adalah sebutan untuk kolesterol tinggi yang disebabkan oleh genetik.
American Heart Association menyebutkan FH dapat menyebabkan pengerasan dini pada pembuluh darah jantung, alias aterosklerosis dini. Jika Anda memiliki kondisi ini, pastikan untuk memeriksa kadar kolesterol secara rutin.
Catatan dari SehatQ
Penyebab kolesterol terbagi jadi dua, yaitu yang bisa dikendalikan dan yang tidak. Kolesterol yang disebabkan oleh hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti gaya hidup tidak sehat atau jarang olahraga masih bisa dicegah.
Mencegah kolesterol tinggi dengan memperbaiki pola hidup juga bisa membantu meminimalisir kemungkinan kolesterol karena pertambahan usia.
Penting untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal. Pasalnya, kolesterol tinggi bisa menyebabkan Anda berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Kondisi ini akan semakin berat jika Anda juga punya riwayat darah tinggi atau diabetes.
Pantau kondisi kesehatan Anda secara rutin. Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter online lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ, untuk mengetahui seberapa sering Anda sebaiknya melakukan check up.
Download aplikasinya sekarang di AppStore dan Google Play.
Sumber:
Artikel SehatQ