Sejarah

Sejarah RSUD Sawahlunto:  

Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto didirikan pada tahun 1915, yang sebahagian besar bangunannya merupakan bangunan peninggalan Belanda, terdapat 9 (sembilan) bangunan peninggalan Belanda diantaranya: gedung Rawat Inap Paru, gedung IPS-RS, gedung Poliklinik 2, gedung IGD, gedung ICU, gedung Bedah Sentral, gedung Instalasi Gizi, gudang logistik umum, dan bangunan rumah dinas dokter.

RSU Sawahlunto sejak awal berdiri sudah beberapa kali berganti kepemilikan.

Tahun 1915, RSU Sawahlunto dibangun sebagai kelengkapan tambang batubara Ombilin oleh Belanda.

Periode 1942 s/d 1945 RSU Sawahlunto diambil alih oleh pemerintah militer Belanda.

Seiring dengan kemerdekaan RI, pada periode 1945 s/d 1949 diserahkan kembali ke pemerintah RI dan dikelola kembali oleh Tambang Batubara Ombilin.

Pada tahun 1947, pelayanan kesehatan di RSU Sawahlunto juga melayani kasus penyakit jiwa.

Pada tahun 1950 diserahkan oleh Pemerintah RI kepada Departemen Kesehatan dan ditunjuk sebagai pusat pendidikan SPK(SPKU) dan ditutup pada tahun 1979

Pada bulan Februari tahun 1954, pelayanan kesehatan terhadap kasus penyakit jiwa dipindahkan ke RS Jiwa Ulu Gadut (Padang), karena tempat perawatan yang kurang memadai.

Pada tahun 1979 RSU Sawahlunto dikategorikan sebagai RSU Tipe D (Sesuai SK Menkes Nomor. 51/MEN-KES/SR/11/1979) dan pada tahun 1997 RSU Sawahlunto berubah menjadi RSUD Sawahlunto dengan tipe C (Sesuai SK Menkes No. 481/MenKes/SK/V/1997) sampai sekarang.

RSUD Sawahlunto dulunya merupakan RS yang terkenal di Sumatera Tengah (Jambi, Sumbar, Riau), karena pernah menjadi rumah sakit pendidikan keperawatan, dan dokter yang bertugas pun tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari Jerman dan Belanda.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. Pem 10/67/13/612 mulai tanggal 1 April 1980 kegiatan operasional teknis bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Dati I Propinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kesehatan Kotamadya Dati II Sawahlunto.

Terhitung tanggal 1 Januari 2011 RSUD Sawahlunto telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sawahlunto (PPK BLUD), yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Sawahlunto No. 31 tahun 2010 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto sebagai BLUD.

Berikut daftar direktur RSUD Sawahlunto dari tahun 1955 sampai dengan sekarang:

  • 1955-1959
  • 1960-1964
  • 1965-1967
  • 1968
  • 1970-1977
  • 1978
  • 1979-1981
  • 1982-1984
  • 1985-1990
  • 1991-1992
  • 1993-1998
  • 1999
  • 2000-2002
  • 2002- 2007
  • 2007-2010
  • 2010-2013
  • 2013-2015
  • 2015-2017
  • 2017 -2019
  • 2019-2020
  • Agustus – Sekarang
  • : Prof. dr. Hasan Basri Saanin Dt. Tan Pariaman
  • : dr. Lim Bengkwan
  • : dr. Lim Engsiang
  • : dr. Firman Sulaiman
  • : dr. H. Nazaruddin Bakar
  • : dr. Amiruddin Nagga
  • : dr. H. Zubir Yunus
  • : dr. Nizar
  • : dr. Suwirman Idris, M.Sc
  • : dr. Asman Rasyid
  • : dr. Rismawati Nasution
  • : dr. Rivai, Sp.A
  • : dr. Indra Rusli, MPPM
  • : dr. Ermawati, M.Kes
  • : drg. Ernoviana, M.Kes
  • : dr. Herlin Sridiani
  • : dr. Al Ansari
  • : dr. Herijon, M.Kes
  • : dr. Lusi Dewina
  • : dr. Ardianof, Sp.P
  • : dr. ARDIAN AMRI, MARS